Lompat ke konten

Cara Mengatasi Laptop / PC Sering Restart Sendiri (Work)

  • oleh

Perangkat Komputer baik itu laptop atau PC (personal computer) saat ini menjadi salah satu teknologi yang canggih. Namun, disamping itu pada perangkat tersebut sering terjadi masalah tertentu seperti laptop atau PC sering restart sendiri.

Ketika masalah ini muncul tentu akan membuat kita cukup jengkel. Terlebih lagi ketika laptop atau PC sering restart sendiri tanpa menampilkan pesan kesalahan atau peringatan apapun, maka akan membuat kita jengkel sekaligus bingung mengapa masalah ini bisa terjadi.

Berangkat dari hal itulah, pada artikel ini kami akan memberikan cara mengatasi laptop atau PC sering restart sendiri tersebut. Sehingga diharapkan dengan adanya artikel ini dapat membantu kamu yang bingung ketika ingin mengatasi masalah tersebut.

Cara Mengatasi Laptop / PC Sering Restart Sendiri

Sebelumnya, perlu kamu ketahui terlebih dahulu bahwa masalah laptop atau PC sering restart sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal, loh. Mulai dari kesalahan pada sistem ataupun hardware.

Maka dari itu, kami di bawah ini juga akan memberikan beberapa metode yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi masalah ini. Yang mana semua metode di bawah menyesuaikan apa penyebab dari munculnya masalah laptop atau PC sering restart sendiri.

Jadi, silakan kamu coba satu per satu metode-metode di bawah, agar kamu berhasil mengatasi laptop atau PC sering restart sendiri.

Disable Automatic Restart

Pada laptop atau PC Windows terdapat fitur yang bernama Automatic Restart. Fitur ini berfungsi untuk membuat perangkat melakukan restart otomatis ketika terdapat error ketika perangkat sedang dipakai. Hal ini sebenarnya sangat membantu ketika terjadi BSOD di laptop atau PC kita.

Fitur ini juga secara default sudah aktif, tetapi bila kami ingin mematikannya karena tidak ingin laptop atau PC tiba-tiba restart sendiri maka bisa-bisa saja. Untuk cara melakukannya, silakan ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  1. Pertama, silakan kamu buka kolom search Windows.
  2. Setelah itu, silakan ketik View advanced system settings kemudian buka hasilnya.
  3. Jika sudah, selanjutnya masuklah ke menu Settings pada kolom Startup and Recovery.
  4. Sesudah itu, silakan kamu hilangkan centang pada kolom Automatically restart.
  5. Jika sudah, silakan restart laptop atau PC kamu untuk menerapkan perubahan.
  6. Selesai.

[adinserter block=”4″]

Ubah Pengaturan Power

Power settings yang kurang tepat pengaturannya bisa menyebabkan laptop atau PC Windows mengalami masalah sering restart sendiri. Untuk itu, silakan kamu ubah pengaturan power dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

  1. Pertama, silakan kamu buka kolom pencarian Windows kemudian ketikkan Edit Power Plan.
  2. Setelah itu, silakan kamu klik opsi Change advanced power settings.
  3. Kemudian, scroll hingga kamu menemukan menu Processor power management.
  4. Jika sudah ketemu, silakan kamu pilih opsi Minimum Processor state, lalu ubah value pada fitur tersebut menjadi 5% atau 0%.
  5. Sesudah itu, tinggal klik OK.

Periksa Suhu & Processor

Suhu pada laptop ataupun PC sebenarnya sudah diatur sebaik mungkin menyesuaikan hardware yang dipakai. Tapi, hal ini juga berkaitan erat dengan penggunaan laptop dalam yang lama, maka suhunya juga akan menjadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, kamu perlu melakukan monitoring suhunya secara berkala jika laptop atau PC kamu sering mengalami restart sendiri. Untuk monitoring suhu, kamu bisa menggunakan aplikasi tambahan seperti Coretemp atau HWMonitor.

Tapi jika laptop atau PC kamu sering mengalami panas berlebih (overheat) padahal penggunaan tidak terlalu lama dan berat, maka kamu perlu juga mengecek processornya. Hal utama penyebab processor cepat panas adalah karena tidak lancarnya ventilasi laptop atau cooler PC atau bisa juga karena pasta (thermal paste) yang sudah kering.

[adinserter block=”5″]

Apabila thermal paste processor yang sudah kering karena tidak pernah diganti dalam waktu yang lama, maka bisa membuat laptop atau PC kamu tiba-tiba mati loh, jika keadaan processor sudah dalam ambang batas panas (suhu) yang bisa diterima.

Untuk itu, cobalah atasi hal tersebut dengan cara di bawah ini:

  1. Periksa pasta processor apakah sudah kering atau belum. Jika sudah kering silakan lakukan penggantian secara berkala.
  2. Cara mengganti thermal paste processor adalah dengan melepas HSF dari processor komputer kemudian, bersihkan thermal paste lama lalu ganti dengan pasta yang baru dan setelah itu tinggal pasang kembali.
  3. Selain itu, silakan periksa juga fan pendingin processor dan ruangan sekitarnya. Biasanya jika ada debu yang menempel atau kotoran lain, akan berdampak pada pendinginan processor terganggu. Oleh karena itu kamu harus membersihkannya.
  4. Disamping fan processor yang kotor, casing PC atau laptop terutama pada ventilasinya yang yang kotor juga akan mengganggu airflow atau sirkulasi udara pada laptop atau PC, dan berakibat pada suhu komponen panas. Nah, untuk itu silakan bersihkan dengan kuas atau kompresor udara.

Lakukan Scanning Virus

Masalah virus terkadang muncul secara tiba-tiba dan tanpa sepengetahuan kita dan bisa menyerang sistem atau aplikasi tertentu. Dan ini bisa juga menjadi penyebab laptop atau PC restart sendiri akibat virus tersebut.

Nah, contohnya ada aplikasi yang terkena virus dan ketika kamu jalankan tiba-tiba di tengah jalan mengalami crash, sehingga membuat perangkat restart sendiri. Kasus ini pernah saya alami, dan saya mengatasinya dengan menghapus aplikasi yang terkena virus tersebut.

Selain itu, kamu bisa melakukan scanning virus menggunakan aplikasi seperti SMADAV, AVG, AVIRA, AVAST, atau menggunakan Windows Defender. Untuk cara scanning virus menggunakan Windows Defender, bisa dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

  1. Pertama, masuk ke menu pencarian Windows.
  2. Setelah itu, silakan ketik Windows Security, lalu tekan Enter.
  3. Jika sudah masuk ke menu Windows Security, silakan pilih Virus & Thread protection di bagian kiri lalu klik Scan option.
  4. Selanjutnya pilih metode scan yang diingin, tapi saya sarankan pilih metode Full scan. Kemudian lakukan scanning dengan cara klik Scan now.
  5. Tunggu proses deteksi virus selesai, setelah itu silakan kamu hapus virus yang muncul setelah proses scanning.
  6. Selesai.

Periksa Driver Terinstal

Driver yang terinstal di laptop atau PC apabila tidak kompatibel bisa menimbulkan berbagai error seperti laptop atau PC restart sendiri atau komputer mati sendiri. Untuk itu, cobalah kamu periksa driver yang terinstal apakah sudah kompatibel atau belum, terutama untuk driver yang baru-baru kamu install.

Periksa RAM & Harddisk

RAM memang menjadi komponen yang jarang rusak, namun sekalinya rusak biasanya akan menimbulkan masalah yang cukup besar, seperti laptop atau PC mati, atau restart sendiri. Disamping RAM, harddisk yang rusak juga bisa menyebabkan perangkat restart sendiri karena sistem yang tersimpan di HDD tidak bisa dijalankan dengan normal.

Cobalah kamu periksa RAM dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Pertama, silakan kamu bongkar laptop atau PC lalu lepaskan RAM dari motherboard.
  • Silakan kamu bersihkan kuningan RAM, menggunakan karet penghapus.
  • Selanjutnya kamu bisa mengecek kondisi fisiknya apakah ada kerusakan atau tidak, misalnya saja RAM retak atau bahkan patah.
  • Jika terdapat kerusakan fisik pada RAM, cobalah untuk menggunakan RAM lain untuk mengetes apakah laptop atau PC normal atau tidak. Tapi biasanya laptop atau PC restart sendiri ini hanya dikarenakan RAM yang kotor saja, dan bila rusak biasanya laptop atau PC tidak bisa dihidupkan.
  • Setelah melakukan langkah-langkah di atas, pastikan kalau kamu memasang kembali RAM dengan benar, ya.

Nah, selanjutnya untuk harddisk yang bermasalah (bad sector) biasanya ditandai dengan perangkat lemot ketika digunakan untuk menjalankan aplikasi atau program tertentu hingga akhirnya laptop atau PC sering restart sendiri.

Nah, hardidisk bad sector ini dapat membuat sebagian data-data di dalamnya (terutama data sistem) tidak terbaca atau tidak bisa dimuat dengan benar sehingga membuat laptop tiba-tiba restart dengan sendirinya.

Untuk mengecek harddisk bad sector, kamu bisa menggunakan software HD Tune atau HDD Sentinel. Pada aplikasi tersebut kamu bisa juga mengetahui presentase kesehatan harddisk yang kamu pakai.

Lakukan Refresh / Reset Windows

Melakukan refresh Windows bisa membuat sistem menjadi lebih segar dan akan kembali dalam keadaan yang lebih baik. Diharapkan dengan melakukan refresh sistem Windows akan membuat error laptop atau PC sering restart sendiri yang mungkin diakibatkan Windows sistem bermasalah agar bisa diatasi dengan mudah.

Refresh sistem Windows disini berbeda dengan restart biasa ya, karena kamu harus melakukannya melalui Recovey mode. Berikut langkah-langkah detailnya:

  1. Pertama, silakan kamu tekan tombol kombinasi Windows + I untuk membuka Settings.
  2. Jika sudah terbuka, silakan kamu masuk ke menu Update & Security.
  3. Setelah itu, pilihlah Recovery pada bagian kiri kemudian carilah Advanced Startup dan klik pada opsi Restart Now.
  4. Selanjutnya kamu akan dibawa masuk ke Recovery Mode.
  5. Pada bagian tersebut, silakan kamu pilih menu Troubleshoot.
  6. Kemudian pilhlah opsi Refresh Your PC.
  7. Setelah itu sistem akan mulai di refresh. Silakan kamu tunggu saja sampai selesai.

Selain memilih Refresh Your PC, kamu bisa juga menggunakan metode Reset This PC yang bisa kamu pilih setelah masuk ke Troubleshoot. Dengan melalakukan Reset, semua aplikasi dan konfigurasi/pengaturan di laptop atau PC kamu akan hilang (kembali ke setelan default).

Apabila kamu memilih Reset This PC, kamu bisa menyimpan file yang terdapat pada Harddisk dengan memilih opsi Keep my files setelah masuk ke Reset menu. Reset This PC menjadi solusi final jika refresh telah dilakukan dan masalah laptop atau PC restart sendiri masih belum teratasi.

Akhir Kata

Semua cara-cara untuk mengatasi masalah laptop atau PC Windows sering restart sendiri yang kami ketahui sudah dituliskan di atas. Diharapkan dengan metode perbaikan tersebut, masalah laptop atau PC sering restart sendiri bisa dengan mudah diatasi.

Demikian artikel yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat dan membantu. Terima kasih.